PENBAHASAN
APLIKASI RANGKAIAN DIGITAL SEBAGAI
KUNCI RAHASIA PADA SEPEDA MOTOR
2.1 Gambaran umum rangkaian
Kunci
rahasia sepeda motor ini merupakan sebuah kunci tambahan pada sepeda motor
dimana tujuan pemasangan kunci rahasia ini adalah untuk melindungi sepeda motor
dari bahaya pencurian. Berikut adalah gambaran umum rangkaian :

Gambar
1. Gambaran umum rangkaian
Keterangan
:
Input
: A, B, C, D
Logika 0 : inframerah menditeksi
lubang
Logika 1 : inframerah menditeksi
halangan
Untuk
dapat membuka kunci rahasia ini digunakan sebuah kartu yang berlubang. Kartu
tersebut digunakan untuk memotong dan atau menghubungkan pancaran cahaya infra
merah dari pengirim ke penerima. Keluaran dari rangkaian penerima sensor infra
merah adalah bit data biner (0 dan 1). Keluaran dari penerima inframerah
kemudian diproses oleh rangkaian logika. Dan jika data yang dimasukan pada input benar artinya lubang dari kartu
yang digunakan untuk memberikan data sesuai dengan rancangan, maka output rangkaian logika akan berlogika
1. Keluaran dari rangkaian logika digunakan untuk mentoggle flip-flop.
Pada
rangkain ini data kunci yang digunakan adalah 1101b. Artinya jika input A menditeksi halangan (logika 1), input B tmenditeksi halangan (logika 1),
input C tmenditeksi lubang (logika
0), dan input D tmenditeksi halangan
(logika 1), maka rangkaian kunci rahasia ini akan berkerja. Jika input yang diberikan berbeda maka
rangkaian tidak akan bekerja.
2.2 Rangkaian Input
a.
Rangkaian
Sensor

Gambar
2. Rangkaian sensor inframerah
Rangkaian
inframerah digunakan untuk memberikan inputan kerangkaian kontrol. Keluaran dari rangkaian sensor adalah logika
0 (0 Volt) dan logika 1 (5 Volt). Saat infra merah menditeksi
lubang, maka cahaya infra merah dari pengirim (Tx) akan dideteksi oleh infra
merah received (Rx). Akibatnya pada
kedua kaki anoda – katoda infra merah akan ada beda potensial sebesar 0,7 Volt. Tegangan tersebut diumpankan pada
basis transistor sebagai penguat sehingga
transistor akan jenuh dan tegangan colector – emitor (out) setara
dengan 0 Volt.
Saat
infra merah tidak menditeksi lubang, maka cahaya infra merah dari pengirim (Tx)
tidak dideteksi oleh infra merah received (Rx). Akibatnya pada kedua kaki
anoda – katoda infra merah tidak ada beda potensial (0 Volt). Tegangan tersebut diumpankan pada basis transistor sehingga transistor
akan tersumbat dan tegangan colector
– emitor (out) setara dengan tegangan sumber (5Volt).
Jadi
saat menditeksi lubang tegangan output adalah
0 Volt dan saat tidak menditeksi
lubang tegangan output adalah 5 volt.

Gambar
3. Rangkaian 4 pasang sensor infra merah
Sensor
menggunakan 4 pasang infra merah karena pada perancangan menggunakan 4
kombinasi data, itu artinya akan ada 4 digit input yang akan diumpankan ke rangkaian kontrol yaitu input A,B,C,D seperti terlihat pada
gambar 3.
2.3 Rangkaian Kontrol
a.
Rangkaian
kontrol menggunakan aplikasi gerbang logika
Rangkaian
kontrol digunakan untuk memproses data yang diberikan oleh input infra merah. Keluaran kontrol akan berlogika 1 (aktif) jika
data yang diberikan oleh input infra
merah benar atau sesuai dengan bit data kunci rahasia yang telah direncanakan sebelumnya.
Bit
data kunci rahasia adalah kombinasi data yang diberikan oleh empat buah input sensor infra merah yang berupa
digit bilangan biner (0 dan 1) yang digunakan untuk mengaktifkan rangkaian
kontrol. Untuk memproses kombinasi data tersebut digunakan aplikasi gerbang
logika. Keempat input tersebut adalah
input A,B,C,dan D seperti pada gambar
tabel 1.
Sedangkan
untuk bit data kunci rahasianya dijabarkan dengan tabel kebenaran sebagai
berikut :
A
|
B
|
C
|
D
|
OUTPUT
KONTROL
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Tabel
1. Tabel kebenaran rangkaian kontrol
Dapat
dilihat dari tabel tersebut bahwa output kontrol
akan berlogika 1 (aktif) apabila input memberikan
kombinasi data biner 1110. Hal itu berarti bit data kunci rahasianya adalah
1101. Dari tabel kebenaran diatas akan digunakan untuk menentukan rangkaian
kontrolnya, dengan menggunakan gerbang logika. Oleh karena itu data kunci
rahasia tersebut dapat diubah-ubah sesuai keinginan dengan konsekuensi mengubah
rangkaian kontrolnya
Output kontrol
akan aktif jika A=1, B=1, C=0, D=1, maka diperoleh persamaan logika sebagai
berikut :

Dari
persamaan logika tersebut maka didapatkan rangkaian logika dasar sebagai
berikut :

Gambar
4. Rangkaian logika dasar
Oleh
karena pada rangkaian yang sesungguhnya menggunakan aplikasi dari rangkaian
gerbang NAND (IC 74LS00), maka rangkaian pada gambar diatas harus diubah dengan
menggunakan rangkaian gerbang NAND saja.
Sehingga gambar rangkaian akan menjadi :

Gambar
5. Rangkaian logika dengan gerbang NAND
Gerbang
NAND tersebut dikemas dalam sebuah IC 74LS00, dimana pada IC ini terdapat 4 buah NAND gate. Sehingga gambar rangkaiannya
akan menjadi sebagai berikut :

Ganbar
6. Rangkaian logika dengan IC 74LS00
(NAND Gate)
b.
Rangkaian
flip-flop
Rangkaian
flip-flop digunakan untuk mengingat
keluaran dari rangkaian kontrol. dimana keluaran flip-flop akan berubah jika data input flip-flop berubah kondisi dari 1 ke 0 (transisi negatif). Tabel
kebenaran rangkaian flip-flop :
input
|
output
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Tabel
2. Tabel kebenaran flip-flop
Dari
tabel kebenaran diatas terlihat bahwa output
akan berubah kondisi jika input berubah
dari 1 ke 0. Sehingga dari tabe diatas akan didapatkan ganbar rangkaian sebagai
berikut :

Gambar 7. Rangkaian T flip-flop dengan JK
flip-flop
Flip-flop tersebut
dikemas dalam sebuah IC 7476 yang
berisi 2 buah JK flip-flop. Sehingga gambar rangkaian yang sebenarnya adalah
sebagai berikut :

Gambar
8. Rangkaian T flip-flop dengan IC 7476 (Dual JK flip-flop)
Pada
gambar 8 diatas, terminal input akan
dihubungkan ke keluaran dai rangkaian logika. Sedangkan terminal outputnya akan dihubungkan dengan output dari rangkaian yakni LED sebagai indikator.
2.4 Pengujian Alat
Setelah
keseluruhan rankaian yang telah dirancang dirangkai dalam papan PCB, maka
dilanjutkan dengan proses pengujian alat untuk mengetahui apakah alat sudah
bekerja sesuai dengan rancangan atau tidak. Pengujian dilakukan secar bertahap
per blok rangkaiannya, mulai dari rangkaian sensor, kontrol, dan outputnya. Dari
hasil pengujian didapatkan datasebagai berikut :
a. Pengujian
rangkaian Sensor
Input
|
Output Sensor
|
1
|
5 volt
|
0
|
0 volt
|
Tabel
3. Data hasil pengujian sensor
Keterangan
: 1 =
pancaran cahaya infra merah terhalang
0
= pancaran cahaya infar merah tidak terhalang
Terlihat
dari data diatas bahwa saat pancaran cahaya infra merah terhalang oleh kartu output sensor akan memberikan tegangan 5
volt (logika 1). Dan ketika pancaran
cahaya infar merah tidak terhalang oleh kartu maka keluaran sensor adalah 0 volt (logika 0).
b.
Pengujian rangkaian gerbang logika
A
|
B
|
C
|
D
|
OUTPUT
KONTROL
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Tabel
4. Data hasil pengujian rangkaian gerbang logika
Keterangan :
Input : A, B,
C, D
1 = input
dihubungkan ke tegangan sumber 5 Volt
0 = input
dihubungkan ke ground 0 Volt
Output kontrol:
1 = output
memberikan tegangan 5 volt
0 = output
memberikan tegangan 5 volt
c.
Pengujian rangkaian flip-flop
input
|
output
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Tabel
5. Data hasil pengujian flip-flop
Keterangan :
Input
:
1 = input
dihubungkan ke tegangan sumber 5 Volt
0 = input
dihubungkan ke ground 0 Volt
Output kontrol:
1 = output
memberikan tegangan 5 volt
0 = output
memberikan tegangan 5 volt
2.5 Analisa Rangkaian
Ketika
kartu kunci dimasukan, maka keluaran dari rangkaian penerima infrared adalah A=1, B=1,C=0, dan D=1.
Kombinasi data input tersebut diolah
oleh rangkaian logika, jika data yang dimasukan benar maka keluaran rangkaian
logika adalah 1. Keluaran dari rangkaian logika akan diumpankan ke rangkaian
flip-flop. Ketika kartu dimasukan maka keluaran kontrol akan berlogika 1 dan input flip-flop juga akan berlogika 1
akibatnya keluaran dari flip-flop akan
tetap pada kondisi terakhir yakni 0 volt
sehingga lampu LED indikator akan mati.. Saat kartu dicabut maka keluaran
kontrol akan berlogika 0 dan input
flip-flop akan mengalami perubahan dari 1 ke 0, akibatnya keluaran flip-flop akan berubah kondisi mejadi 5 volt (logika 1) sehingga lampu LED akan
menyala. Jika kartu kunci dimasukan kemudian dicabut lagi, maka LED indikator
akan mati. Jadi kondisi LED indikator akan berubah setelah kartu kunci
dimasukan dan kemudian dicabut kembali.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat yang di rancang sudah bekerja secara baik sesuai dengan fungsinya
yaitu sebagai
kunci rahasia pada sepeda motor yang bekerja menghidupkan “ON” atau mematikan
“OFF” kunci kontak dengan sebuah kartu.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa kinerja
rangkaian kunci rahasia pada sepeda motor ini jauh dari sempurna. Jadi
diharapkan bagi pembaca yang berminat pada pengembangan alat ini untuk bisa
lebih dikembangkan.
Pagi mas, saya ada tugas project digital di kampus dan saya tertarik dengan project ini, akan sangat terbantu jika mas kirim file foto rangkaiannya ke email saya alifiaaaaa@gmail.com terimakasih
BalasHapus